Bagaimana Proses Pembuatan Plastik di Pabrik
Mungkin Anda penasaran, bagaimana plastik bisa dibuat. Apalagi, sebelum plastik bisa jadi, bentuknya persis seperti tanah yang ada di depan rumah kita. Atau seperti tumpukan pasir dan material serupa. Bagaimana prosesnya bisa menjadi plastik yang sering kita gunakan sehari-hari?
Proses pembuatan plastik di pabrik plastik disebut proses polimerisasi. Polimerisasi adalah penyusunan senyawa polimer, yang penyusun utamanya adalah penggabungan sejumlah unsur pembuat, di mana unsur paling dominan adalah karbon dan hidrogen.
Perlu dicatat bahwa plastik ini dikembangkan pertamakali sejak tahun 1875 oleh Montgomery Ward, Jodan Marsh, dan JC Penny. Meski demikian, bukan ketiga orang itu yang menemukan plastik pertama kali. Ketiga orang tersebut melanjutkan penemuan Alexander Parker di tahun 1862 dengan bahasa selulosa. Hanya saja, saat itu Parker tidak menyebut temuannya dengan nama plastik, tapi parkesine.
Sampai akhirnya tahun 1960-an, sejumlah pabrik plastik akhirnya berdiri di Indonesia. Bahkan, ada yang berdiri di bawah tahun itu. Namun, tahun 1960-an adalah era di mana pabrik plastik begitu pesat dan siginifikan perkembangannya. Karena itu, plastik mulai digunakan di berbagai lini penggunaan.
Hingga saat ini, bahan baku pembuatan plastik masih berasal dari luar negeri. Hal itu yang membuat hingga sekarang masih tidak begitu banyak pabrik plastik di Indonesia.
Beralih lagi ke proses pembuatan plastik di pabrik seperti yang menjadi pertanyaan utama di artikel ini. Berikut proses pembuatan plastik yang umumnya dilakukan di sejumlah pabrik plastik di Indonesia.
Proses Pembuatan Plastik
Proses pertama adalah injeksi molding. Saat ini, bahan baku plastik (sering disebut biji plastik/pellet) dimasukkan dalam sebuah tabung panas untuk dilelehkan. Biji plastik yang masuk tersebut kemudian dipanaskan sampai meleleh. Nah, biji plastik yang sudah “mencair” inilah yang dibawa keluar. Lebih lengkapnya lagi, injeksi molding adalah proses pembentukan material termoplastik. Lewat proses ini material akan meleleh karena proses pemasanan. Berikutnya, material yang meleleh tersebut diinjeksikan ke plunger dan didinginkan sesegera mungkin agar bisa mengeras. Perlu diketahui bahwa setiap pabrik plastik memiliki cara tersendiri untuk injeksi molding ini, namun hasilnya tetap satu yakni memproses material termoplastik.
Proses kedua disebut ekstrusi. Proses ini adalah menjadikan lelehan plastik tadi menjadi halus dan melebur. Setelah melebur dan halus, baru dibawa ke tahapan berikutnya. Secara umum ekstrusi bisa disebut sebagai proses untuk membuat suatu benda dengan penampang tetap. Penampangnya memiliki bentuk tertentu, bahkan berbentuk rumit sekalipun. Proses ekstrusi biasa ditujukan untuk proses bahan yang rapuh, lembut, seperti material plastik itu sendiri. Pada proses ini, material yang rapuh itu akan bekerja dengan tegangan tekan, dan tidak ada tegangan tarik sama sekali untuk menjaga tidak ada kerusakan pada material dan bentuknya.
Proses ketiga disebut thermoforming. Di proses ini, lelehan yang sudah melebur dan lebih halus tadi akan dibuat menjadi semacam lempengan dan dibawa ke pencetak. Thermoforming dalam bahasa Indonesia disebut pembentukan thermal. Lewat proses ini maka lembaran-lembaran plastik tadi akan di-moset dengan pemanasan. Sedangkan proses pembentukannya dilakukan dengan cara pengisapan dan penekanan ke rongga mold. Lewat proses ini, bentuk yang diinginkan dari plastik bisa terjadi.
Proses keempat disebut blow molding. Pada proses ini, plastik yang sudah berbentuk lempengan yang masih lembut ini akan dibawa ke mesin pencetak. Di mesin pencetak inilah plastik akan diubah atau dicetak menjadi bahan yang diinginkan. Bisa menjadi kemasan, maupun menjadi barang-barang yang diinginkan.